Sistem Gerak Manusia
1. Rangka
a. Rangka
Pada tubuh manusia terdapat banyak
sekali jenis tulang. Misalnya, pada anggota tubuh bagian tangan
terdapat 6 jenis tulang, yaitu tulang lengan atas (humerus), tulang
pengumpil (radius), tulang hasta (ulna), tulang pangkal telapak tangan
(karpal), tulang ruas jari (falang), dan tulang telapak tangan (metakarpal).
Apabila dihitung, jumlah seluruh tulang tubuh manusia dewasa terdiri
dari 206 tulang. Secara umum, ada empat fungsi utama tulang bagi
tubuh, yaitu sebagai berikut.
1. Memberikan bentuk pada tubuh dan
menopang tubuh kita.
2. Melindungi organ dalam, misalnya
tulang rusuk melindungi jantung dan paru-paru, tulang
tengkorak melindungi otak.
3. Tempat menempelnya otot yang
merupakan alat gerak aktif sehingga dapat menggerakkan tulang.
4. Pada jenis tulang tertentu,
seperti tulang paha (femur) tulang juga berfungsi sebagai tempat
pembentukan sel darah. Sel darah dibentuk di bagian sumsum tulang,
yaitu jaringan lunak yang terdapat di bagian tengah tulang.
1) Struktur Tulang
Pernahkah kamu melihat tulang paha ayam? Apabila
kita perhatikan, ternyata struktur tulang
tidak halus, melainkan terdapat benjolan
pada bagian ujungnya, berbentuk bulat
serta terdapat titik-titik kasar pada
bagian ujung, terdapat lekukan, tonjolan, dan
lubang.
Masing-masing bagian ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Lekukan dan tonjolan berfungsi sebagai tempat menempelnya otot. Lubang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya
pembuluh darah dan saraf.
Permukaan tulang ditutupi oleh membran yang menempel dengan kuat, membran itu disebut periosteum. Pada periosteum terdapat pembuluh-pembuluh darah kecil yang berfungsi membawa
zatzat makanan ke dalam tulang. Membran ini juga penting dalam pertumbuhan
dan perbaikan tulang. Pada bagian bawah periosteum terdapat tulang kompak atau disebut juga tulang keras, yaitu
suatu lapisan tulang yang keras dan kuat. Tulang kompak mengandung
sel-sel tulang, pembuluh-pembuluh darah, zat kapur dan fosfor, serta
serabut elastis.
Kerasnya tulang disebabkan karena tulang
mengandung zat kapur dan fosfor. Sedangkan serabut-serabut elastis
mempertahankan tulang agar tetap kuat, tidak mudah rapuh atau patah. Tulang spons dalam tulang pipa atau
tulang panjang terdapat di daerah ujung tulang. Tulang spons
kurang kompak dan mempunyai banyak ruang-ruang kecil terbuka yang
membuat tulang menjadi ringan. Tulang panjang mempunyai
lubang atau saluran yang besar. Saluran-saluran itu terdapat di
tengah tulang panjang dan diisi oleh jaringan berlemak yang disebut
sumsum. Sumsum merah tulang berada di daerah tulang panjang
bagian ujung di antara tulang spons, sedangkan sumsum kuning berada di
tulang panjang bagian tengah dan sebagian besar berisi lemak.
Pada
orang sehat, sumsum tulang merah menghasilkan sel-sel darah
merah dengan kecepatan sampai tiga juta sel per sekon. Sel-sel
darah putih juga dihasilkan di dalam sumsum tulang, tetapi lebih sedikit
jumlahnya. Ujung tulang panjang ditutup dengan
suatu lapisan jaringan tebal, lunak dan lentur, yang disebut dengan
tulang rawan (kartilago). Tulang rawan tersusun atas sel-sel yang
dikelilingi oleh matriks protein yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut.
Selain di ujung-ujung tulang panjang, tulang rawan juga dapat ditemukan di
ujung-ujung tulang rusuk, dinding saluran pernapasan, hidung,
dan telinga.
2) Macam-Macam Tulang pada
Sistem Rangka
Rabalah tulang lengan bawah, tulang jari-jari tangan, dan tulang pipi.
Kamu akan merasakan bahwa bentuk dan ukuran tulang-tulang tersebut
tidak sama. Bentuk tulang manusia dibedakan menjadi empat, yaitu: (1)
tulang panjang, misalnya tulang lengan (humerus), (2)
tulang pipih, misalnya tulang dada (sternum), (3) tulang pendek, misalnya tulang
ruas jari (falang), dan (4) tulang tidak beraturan, misalnya tulang
punggung (vertebra).
3) Perkembangan Tulang
Tulang yang ada di tubuh kita
merupakan suatu benda yang keras, meskipun demikian tulang bukan suatu
benda yang memiliki ukuran tetap. Beberapa bulan sebelum kamu
dilahirkan, tulang kamu tersusun dari kartilago (tulang rawan). Secara
bertahap, tulang rawan akan berkembang menjadi tulang keras. Akan
tetapi, pada perkembangannya
tidak semua tulang rawan pada tubuh
manusia menjadi tulang keras. Untuk membuktikannya, coba pegang
daun telinga kamu kemudian lipatlah perlahan-lahan.
Dapatkah
kamu melipat daun telingamu? Pernahkah kamu berpikir mengapa
tulang pada daun telinga dapat dilipat? Tulang pada daun
telinga dapat dilipat karena tulang
yang terdapat pada daun telinga
adalah tulang rawan. Tulang hidung ataupun tulang rawan penyusun persendian
adalah contoh tulang rawan. Tulang-tulang tersebut akan tetap
menjadi tulang rawan sampai manusia menjadi tua. Pada saat janin
(calon bayi yang masih ada di dalam kandungan), hampir semua tulang
yang terdapat pada tubuhnya merupakan tulang rawan. Seiring
dengan perkembangan janin dan setelah kelahiran, tulang rawan
tersebut berkembang menjadi tulang keras. Proses pengubahan tulang rawan
menjadi tulang keras disebut dengan penulangan atau osifikasi.
Bagaimanakah proses osifikasi
berlangsung? Proses osifikasi berawal dari tulang rawan. Tulang
rawan bentuknya mirip dengan tulang dewasa. Selain itu, tulang
rawan memiliki rongga yang terisi oleh osteoblas (sel-sel
pembentuk tulang). Selanjutnya, osteoblas akan membentuk osteosit (sel-sel
tulang). Proses osifikasi dimulai dari bagian tengah tulang rawan dan
kemudian meluas ke seluruh arah sesuai dengan pertumbuhan tulang
rawan. Di antara jaringan tulang yang terbentuk terdapat pembuluh
darah. Pembuluh darah ini akan
membawa mineral seperti kalsium
sehingga tulang yang terbentuk menjadi keras.
Selain mengalami osifikasi, tulang
juga mengalami fusi atau penggabungan. Pada saat kamu baru
lahir, jumlah seluruh tulang yang ada pada sistem rangka kamu adalah
270 tulang. Seiring bertambahnya usia beberapa tulang akan mengalami
fusi, misalnya tulang tengkorak dan tulang ekor. Oleh karena itu,
ketika kamu sudah dewasa, jumlah tulang penyusun sistem rangka ada 206
tulang.
2. Sendi
Sebelum kamu mempelajari materi selanjutnya, coba sekarang
berdirilah. Kemudian lakukan gerakan sesuka hatimu! Coba kamu pikirkan, mengapa kamu dapat melakukan berbagai macam gerakan? Padahal tulang sebagai penyusun sistem gerak manusia sangat
keras serta tidak dapat dibengkokkan. Ternyata, itu semua terjadi karena
pada
penyusun sistem gerak kita terdapat sendi. Sendi adalah tempat bertemunya dua tulang atau lebih. Dengan adanya sendi, hubungan antara tulang-tulang tubuh dapat digerakkan.
Tahukah kamu bahwa sendi dapat dikelompokkan berdasarkan banyak sedikitnya gerakan yang memungkinkan dilakukan?
1. Sendi yang tidak dapat digerakkan disebut dengan sinartrosis, misalnya sendi yang terdapat pada tulang tengkorak.
2. Sendi yang dapat digerakkan namun terbatas disebut dengan amfiartrosis, misalnya sendi antarruas tulang belakang.
3. Sendi yang dapat digerakkan dengan bebas disebut dengan diartrosis. Berikut ini beberapa jenis persendian yang dapat digerakkan dengan bebas.
a. Sendi Peluru
Sendi peluru menghubungkan antara satu tulang yang mempunyai satu ujung bulat yang masuk ke ujung tulang lain yang berongga seperti mangkok.
Sendi ini dapat membentuk gerakan sangat bebas. Contoh sendi peluru adalah sendi antara tulang lengan atas dan tulang belikat, serta antara tulang pinggul dan tulang paha. Adanya sendi ini memungkinkan tulang-tulang tersebut dapat diayunkan ke arah manapun.
Sendi ini dapat membentuk gerakan sangat bebas. Contoh sendi peluru adalah sendi antara tulang lengan atas dan tulang belikat, serta antara tulang pinggul dan tulang paha. Adanya sendi ini memungkinkan tulang-tulang tersebut dapat diayunkan ke arah manapun.
b. Sendi Engsel
Tipe sendi ini mempunyai gerakan satu arah, ada yang ke depan dan ada yang ke belakang
seperti engsel pintu. Contoh sendi engsel antara lain sendi-sendi pada siku dan lutut.
c. Sendi Putar
Pada sendi putar salah satu tulang berfungsi sebagai poros dan ujung tulang yang lain berbentuk cincin yang dapat berputar pada poros tersebut. Contohnya adalah
persendian yang terdapat di antara tulang tengkorak dengan tulang leher. Sendi tersebut memungkinkan kepala kita dapat memutar, mengangguk, serta menggeleng.
d. Sendi Pelana
Pertemuan antara dua tulang yang berbentuk seperti pelana disebut dengan sendi pelana. Sendi ini dapat menggerakkan tulang ke dua arah, yaitu muka-belakang dan ke samping. Contoh sendi ini adalah pada pangkal ibu jarimu.
e. Sendi Geser
Sendi geser menghubungkan antara dua
tulang yang memiliki permukaan yang datar. Prinsip kerja
sendi ini adalah satu bagian tulang bergerak menggeser di atas tulang
lain. Sendi geser juga memungkinkan tulang bergerak ke depan dan ke belakang.
Contoh sendi geser berada pada tulang-tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki dan di antara tulang belakang. Sendi ini merupakan sendi yang paling sering digunakan dalam melakukan aktivitas seharihari, misalnya mengambil buku, naik tangga, makan, dan beberapa aktivitas lainnya.
Contoh sendi geser berada pada tulang-tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki dan di antara tulang belakang. Sendi ini merupakan sendi yang paling sering digunakan dalam melakukan aktivitas seharihari, misalnya mengambil buku, naik tangga, makan, dan beberapa aktivitas lainnya.
3. Otot
Sebelumnya kamu telah mempelajari
tentang struktur dan macammacam tulang penyusun rangka manusia. Coba
sekarang kamu pikirkan, apakah tulang-tulang
penyusun rangka tubuh manusia dapat digerakkan tanpa adanya bagian
lainnya?
a. Fungsi Otot
Tanpa otot, tulang dan sendi yang
terdapat di tubuhmu tidak memiliki kekuatan untuk bergerak.
Otot adalah penggerak bagianbagian tubuh, sehingga otot disebut alat
gerak aktif. Hampir 35 hingga 40 persen massa tubuh adalah jaringan
otot seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1.32. Cobalah perhatikan,
setiap saat selalu ada gerakan yang terjadi di tubuhmu, gerakan
tersebut terjadi karena adanya kerja dari otot. Otot adalah jaringan yang
dapat berkontraksi menjadi lebih pendek. Proses kontraksi ini
mengakibatkan bagian-bagian tubuhmu bergerak. Pada kontraksi ini
diperlukan energi.
Otot yang bekerja di bawah kesadaran
adalah otot yang kerjanya dapat kamu kendalikan. Prinsip kerja
otot ini adalah dapat dikendalikan, artinya kamu dapat mengendalikan
apakah harus menggerakkan atau tidak menggerakkan otot-otot
tersebut. Sebagai contohnya, kerja otototot pada saat kamu makan, menulis,
berlari serta aktivitas-aktivitas lainnya yang kamu lakukan secara
sadar. Selain otot yang bekerja di bawah kesadaran, ada juga otot yang
bekerja di luar kesadaran. Otot yang bekerja di luar kesadaran adalah
otot yang tidak dapat kamu kendalikan secara sadar. Prinsip
kerja otot ini adalah tidak dapat dikendalikan, artinya kamu tidak
dapat mengendalikan apakah harus menggerakkan atau tidak menggerakkan
otot-otot tersebut.
Otot-otot tersebut bekerja sepanjang hari,
sepanjang hidup di luar kesadaran kamu. Contoh dari aktivitas otot ini
antara lain aktivitas jantung untuk selalu memompa darah ke seluruh
tubuh, aktivitas otot-otot lambung untuk mencerna makanan secara
mekanik. Sekarang kamu telah mengetahui
prinsip kerja dari otot. Kamu harus banyak bersyukur kepada
Tuhan karena Tuhan telah menciptakan otot-otot tersebut
sehingga seluruh aktivitas tubuh dapat bekerja terus tanpa harus kamu
kendalikan. Bayangkan jika Tuhan tidak menciptakan otot-otot tersebut,
maka kamu tidak akan dapat tidur dengan pulas karena kamu harus
mengontrol otot jantung agar tetap dapat memompa darah ke seluruh
tubuh selama kamu tidur.
b. Tiga Jenis Jaringan Otot
Kamu dapat mengetahui bahwa jaringan otot dapat dibedakan
menjadi tiga jenis. Agar kamu mengetahuinya, simaklah penjelasan
berikut ini!
1) Otot Rangka
Otot Rangka adalah otot yang paling
banyak terdapat di dalam tubuh. Jika diamati di bawah
mikroskop, sel-sel otot rangka terlihat bergaris-garis melintang, sehingga
otot ini juga disebut dengan otot lurik. Otot rangka melekat pada
tulang dengan perantaraan tendon.
Tendon adalah pita tebal, berserabut,
dan liat yang melekatkan otot pada tulang. Otot rangka tergolong
otot sadar. Kamu dapat mengontrol penggunaan otot ini. Kamu dapat
menentukan kapan berjalan dan kapan tidak. Otot rangka cenderung
cepat berkontraksi dan cepat lelah.
2) Otot Polos
Otot polos terdapat pada dinding
lambung usus halus, rahim, kantung empedu, dan pembuluh darah.
Otot polos berkontraksi dan berelaksasi dengan lambat. Otot
ini berbentuk gelendong serta memiliki sebuah inti pada tiap
selnya. Berdasarkan cara kerjanya, otot polos tergolong dalam otot tak sadar.
3) Otot Jantung
Otot jantung hanya ditemukan di
jantung. Otot jantung mempunyai garis-garis seperti otot rangka.
Sebaliknya, cara kerja otot jantung mirip otot polos karena tergolong
otot tidak sadar. Otot jantung berkontraksi sekitar 70 kali per
menit sepanjang hari selama hidupmu.
Kamu mengetahui bahwa otot jantung
berkontraksi pada saat jantung berdenyut. Otot ini tidak dapat
dikontrol oleh kemauan sadarmu.
4. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak dan Upaya
Mencegah serta Mengatasinya
Pernahkah kamu melihat orang yang
memakai kursi roda? Salah satu penyebab orang memakai kursi
roda karena orang tersebut mengalami fraktura (patah tulang)
pada bagian kakinya sehingga orang tersebut tidak dapat berjalan
dengan normal. Fraktura adalah salah satu jenis kelainan yang
terjadi pada sistem gerak manusia. Mari kita pelajari beberapa gangguan dan
kelainan yang sering terjadi pada sistem gerak berikut ini.
a. Riketsia
Riketsia terjadi karena kekurangan
vitamin D yang membantu penyerapan kalsium
dan fosfor sehingga proses pengerasan
tulang terganggu. Penyakit ini terjadi pada
anak-anak. Riketsia menyebabkan tulang kaki
tumbuh membengkok. Penyembuhan dan pencegahan dari penyakit ini adalah dengan
penambahan kalsium, fosfor, dan vitamin D ke
dalam menu makan. Vitamin D dapat diperoleh
dari makanan, suplemen, dan berjemur di
panas matahari pagi.
Seseorang yang berusia 1-70 tahun
membutuhkan vitamin D sebanyak 15 μgr/hari. Sedangkan
seseorang yang berusia 71 tahun ke atas membutuhkan vitamin D sebanyak
20 μgr/hari. Mengapa vitamin D dapat diaktifkan dengan bantuan sinar
matahari pagi melalui berjemur? Melalui paparan sinar matahari pagi
selama 10-15 menit, maka sinar ultraviolet dari matahari akan dapat
membantu tubuh mengaktifkan pro vitamin D. Vitamin D aktif akan
dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam tubuh,
sehingga akan menambah jumlah kalsium dan fosfor dalam darah.
Dengan demikian bertambahnya kadar vitamin D dalam tubuh karena
terkena sinar matahari, maka akan dapat membantu meningkatkan
penyerapan kalsium sehingga dapat menolong perbaikan tulang
penderita riketsia.
b. Osteoporosis
Osteoporosis disebabkan karena
kekurangan kalsium. Osteoporosis umumnya terjadi pada orang dewasa dan
orangtua. Orangtua biasanya menghasilkan lebih sedikit hormon,
sehingga osteoblas sebagai pembentuk tulang kurang aktif dan
massa tulangpun jadi berkurang. Tulang yang kekurangan mineral akan
menjadi rapuh dan mudah patah.
c. Artritis
Artritis adalah penyakit sendi.
Penderita penyakit ini mempunyai tulang rawan sendi yang rusak.
Kerusakan ini menyebabkan sendi menjadi sakit dan bengkok. Kadang-kadang sendi yang terkena artritis tidak
dapat digerakkan. Rematik adalah salah satu bentuk artritis.
Beberapa hal yang menyebabkan penyakit artritis ini adalah metabolisme asam urat yang terganggu, sehingga asam urat tertimbun pada sendi dan menyebabkan sakit terutama
Beberapa hal yang menyebabkan penyakit artritis ini adalah metabolisme asam urat yang terganggu, sehingga asam urat tertimbun pada sendi dan menyebabkan sakit terutama
pada jari-jari tangan maupun kaki,
penumpukan kapur di antara dua tulang mengakibatkan sendi sulit
digerakkan dan kaku. Upaya untuk mengurangi terjadinya artritis yaitu
dengan mengonsumsi makanan yang seimbang.
d. Fraktura (Patah Tulang)
Tulang memiliki struktur kuat dan
lentur, namun demikian tulang juga dapat patah. Salah satu penyebab
terjadinya patah tulang adalah karena tulang mengalami benturan yang
keras, misalnya pada saat kecelakaan atau jatuh dari tempat
yang tinggi. Patahnya tulang disebut fraktura. Ada beberapa jenis fraktura, secara
umum dapat dikelompokkan menjadi fraktura tertutup dan
fraktura terbuka.
Jika tulang yang patah tidak sampai menembus kulit disebut dengan faktura tertutup. Fraktura terbuka terjadi jika tulang yang patah keluar menembus kulit. Fraktura juga dapat dibedakan berdasarkan kondisi tulang yang patah, yaitu miring, kominuta (terpecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil), dan spiral. Agar kamu tidak mengalami fraktura akibat kecelakaan, berhati-hatilah saat berolahraga.
Jika tulang yang patah tidak sampai menembus kulit disebut dengan faktura tertutup. Fraktura terbuka terjadi jika tulang yang patah keluar menembus kulit. Fraktura juga dapat dibedakan berdasarkan kondisi tulang yang patah, yaitu miring, kominuta (terpecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil), dan spiral. Agar kamu tidak mengalami fraktura akibat kecelakaan, berhati-hatilah saat berolahraga.
d. Kifosis, Lordosis, dan
Skoliosis
Tulang belakang manusia yang normal
tidaklah lurus, tetapi melengkung. Bentuk tulang belakang memengaruhi bentuk
tubuh kita. Cobalah amati bentuk badan teman laki-lakimu
saat berdiri dan dilihat dari samping! Bagaimana bentuknya? Tulang
belakang dapat mengalami kelainan. Tiga kelainan tulang
belakang yang umum terjadi adalah
lordosis, kifosis, dan skoliosis.
1) Kifosis
Kifosis merupakan kelainan dengan
melengkungnya tulang belakang yang berlebihan di bagian
dada ke arah belakang, . Penderita
kifosis tubuhnya terlihat bungkuk. Kifosis dapat disebabkan
karena penyakit (misalnya TBC dan riketsia) atau kebiasaan duduk
yang salah.
2) Lordosis
Lordosis merupakan kelainan dengan
melengkungnya tulang belakang yang berlebihan ke arah
depan di bagian pinggang. Orang yang
mengalami kelainan ini pinggangnya terlihat lebih menonjol
ke depan. Lordosis dapat disebabkan karena perut penderita
yang terlalu besar (misalnya karena hamil atau kegemukan), riketsia, atau
karena kebiasaan duduk yang salah.
3) Skoliosis
Skoliosis adalah melengkungnya tulang
belakang ke arah samping, seperti ditunjukkan Gambar 1.40d.
Skoliosis dapat disebabkan oleh polio atau kebiasaan duduk atau
berposisi yang salah.
5. Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Gerak pada Manusia
Setelah mengetahui beberapa gangguan
atau kelainan yang terjadi pada sistem gerak, maka kita harus
dapat mengantisipasi agar tidak mengalami gangguan-gangguan tersebut.
Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan
sistem gerak kita adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan kandungan kalsium
dalam asupan makanan. Makanan yang banyak mengandung
kalsium di antaranya susu, kangkung, kedelai dan olahannya, ikan
salmon, kacang almond, dan brokoli.
b. Berjemur pada sinar matahari pagi
karena sinarnya sangat baik untuk membantu pembentukan vitamin D
yang sangat penting dalam membantu penyerapan kalsium
dalam makanan.
c. Memerhatikan asupan vitamin D
dengan makan makanan yang mengandung vitamin D. Makanan yang
mengandung vitamin D di antaranya telur, produk olahan
dari kedelai, minyak ikan, ikan berlemak, hati sapi, dan udang.
d. Memerhatikan aktivitas fisik yang
cukup setiap harinya. Aktivitas fisik seperti jalan kaki, jogging, tenis,
menaiki tangga dapat membantu terbentuknya tulang yang
kuat dan memperlambat proses kerapuhan tulang pada tubuh.
e. Menghindari kebiasaan sikap tubuh
yang salah, misalnya dengan cara duduk yang benar yaitu tulang
belakang harus dalam posisi tegak (tidak membungkuk), saat tidur
sebaiknya memakai alas yang datar dan padat agar posisi
tulang belakang tetap lurus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar